komentar


visitor

   

Rabu, 13 Februari 2008

TOPOLOGI LAN

KONSEP DASAR WIRELESS LAN

Teknologi Wireless LAN menjadi sangat popular saat ini di banyak applikasi. Setelah

evaluasi terhadap teknologi tersebut dilakukan, menjadikan para pengguna merasa puas

dan meyakini realiability teknologi ini dan siap untuk digunakan dalam skala luas dan

komplek pada jaringan tanpa kabel.

Wireless LAN bekerja dengan menggunakan gelombang radio. Sinyal radio menjalar dari

pengirim ke penerima melalui free space, pantulan, difraksi, Line of Sight dan Obstructed

LOS. Ini berarti sinyal radio tiba di penerima melalui banyak jalur (Multipath), dimana

tiap sinyal (pada jalur yang berbeda-beda) memiliki level kekuatan, delay dan fasa yang

berbeda-beda.

Awalnya teknologi ini didesain untuk aplikasi perkantoran dalam ruangan, namun

sekarang Wireless LAN dapat digunakan pada jaringan peer to peer dalam ruangan dan

juga point to point diluar ruangan maupun point to multipoint pada aplikasi bridge.

Wireless LAN di desain sangat modular dan fleksibel. Jaringan ini juga bisa di

optimalkan pada lingkungan yang berbeda. Dapat mengatasi kendala geografis dan

rumitnya instalasi kabel.

FREKUENSI

Frekuensi yang dipakai adalah 2.4 Ghz atau 5 Ghz yakni frekuensi yang tergolong pada

ISM (Industrial, Scientific, dan Medial). Dalam teknologi W LAN ada dua standar yang

digunakan yakni :

1. 802.11 standar indoor yang terdiri dari :

a. 802.11 2,4 GHz 2 Mbps

b. 802.11a 5 GHz 54 Mbps

c. 802.11a 2X 5 GHz 108 Mbps

d. 802.11b 2,4 GHz 11 Mbps

e. 802.11g 2.4 GHz 54 Mbps

f. 802.11n 2,4 GHz 120 Mbps

2. 802.16 standar outdoor salah satunya adalah WiMAX (World Interoperability for

Microwave Access) yang sedang digodok penggunaannya di Indonesia.

Frekuensi 2,4 Ghz mempunyai 14 kanal dalam lebar pita frekuansi 84,5 Mhz seperti

terlihat pada gambar berikut :

Channel Frekuensi (Mhz) Channel Frekuensi (Mhz)

1 2412 8 2447

2 2417 9 2452

3 2422 10 2457

4 2427 11 2462

5 2432 12 2472

6 2437 13 2477

7 2442 14

Agar dapat saling berkomunikasi, setiap peralatan wireless harus mengunakan channel

yang sama. Pengguna dapat mengatur nomor channel saat melakukan instalasi.

TOPOLOGI

Topologi LAN Kabel

LAN tradisional menghubungkan PC ke komputer lainnya yang juga menghubungkan ke

file server, printer, dan perangkat jaringan lainnya dengan menggunakan kabel atau fiber

optik sebagai media transmisi.

Topologi LAN

Topologi Wireless LAN

Wireless LAN memungkinkan workstation untuk berkomunikasi dan mengakses jaringan

dengan menggunakan propagasi radio sebagai media transmisi. Wireless LAN bisa

menghubungkan LAN kabel yang telah ada sebagai sebuah extensi atau menjadi basis

dari jaringan baru. W LAN sangat mudah beradaptasi artinya dapat dirancang untuk


lingkungan dalam ruangan dan juga untuk luar ruangan seperti menghubungkan

gedung-gedung kantor, lantai produksi, rumah sakit dan Universitas.

Dasar dari blok wireless LAN disebut dengan Sel. Sel adalah area yang dicakupi oleh

Komunikasi Wireless. Areal cakupan ini tergantung pada kekuatan propagansi signal

radio dan tipe konstruksi dari penghalang, partisi dan atau karakter fisik pada lingkungan

dalam ruangan. PC Workstation, notebook, laptop, dan PDA dapat bergerak dengan bebas

di dalam areal sell.

Topologi W Lan

Wireless Sel

Setiap sel Wireless LAN membutuhkan komunikasi dan traffic management. Yang mana

hal ini dilakukan oleh Access Poin (AP) yang mengatur komunikasi pada setiap wireless

station pada areal cakupan. Station juga saling berkomunikasi satu dengan lainnya

melalui AP, jadi proses komunikasi antar station dapat di sembunyikan antara satu dengan

lainnya. Dalam hal ini AP berfungsi sebagai relay.

AP juga dapat berfungsi sebagai brigde yakni penghubung antara wireless station dan

jaringan kabel dan juga dengan cell wireless lainnya.


Wireless LAN Conectivity

ROAMING

Jika ada beberapa area dalam sebuah ruangan di cakupi oleh lebih dari satu Access Poin

maka cakupan sel telah melakukan overlap. Setiap wireless station secara otomatis akan

menentukan koneksi terbaik yang akan ditangkapnya dari sebuah Access Poin. Area

Cakupan yang Overlapping merupakan attribut penting dalam melakukan setting

Wireless LAN karena hal inilah yang menyebabkan terjadinya roaming antar overlapping sells.

Roaming Melalui Overlaping Sel

Roaming memungkinkan para pengguna mobile dengan portable station untuk bergerak

dengan mudah pada overlapping cells. Roaming merupakan work session yang terjadi

ketika bergerak dari satu cell ke cell yang lainnya. Sebuah gedung dapat dicakupi oleh

beberapa Access Poin. Ketika areal cakupan dari dua atau lebih access poin mengalami

overlap maka station yang berada dalam areal overlapping tersebut bisa menentukan

koneksi terbaik yang dapat dilakukan, dan seterusnya mencari Access Poin yang terbaik

untuk melakukan koneksi. Untuk meminimalisasi packet loss selama perpindahan, AP

yang lama dan AP yang baru saling berkomunikasi untuk mengkoordinasikan proses.

Load Balancing

Area cakupan dengan banyak pengguna dan traffik yang padat membutuhkan multi

struktur sel. Pada Multi Struktur Sel, beberapa AP digambarkan pada area yang sama

untuk membangun sebuah arael cakupan untuk menghasilkan throughput secara

aggregat. Sebuah station yang berada di dalam sebuah coverage area sacara otomatis

mengasosiasikan diri dengan AP yang memiliki kualitas signal terbaik. Station akan

terkoneksi dengan AP dengan pembagian yang seimbang pada semua AP. Efisiensi akan

didapatkan karena semua AP bekerja pada load level yang sama. Load Balancing juga

dikenal dengan Load Sharing.

Area Cakupan Multi Cell Structure

Dynamic Rate Switching

Rate data pada masing-masing station secara otomatis disesuaikan berdasarkan kualitas

signal yang diperoleh. Performance (throughput) akan dimaksimalkan dengan menambah

rate data dan mengurangi re transmisi. Hal ini akab sangat penting untuk applikasi mobile

dimana kualitas signal sangat fluktuatif tapi kurang penting untuk instalasi outdoor

dimana kualitas signal stabil.


Media Access

Wireless LAN menggunakan algoritma CSMA (Cariier Sense Multiple Access) dengan

mekanisme CA (Collision Avoidance), sebelum sebuah unit memulai transmisi. Jika

media kosong dalam beberapa milidetik maka unit dapat melakukan transmisi untuk

waktu yang terbatas. Jika media sibuk atau padat, unit akan menunggu dengan random

time sebelum mencoba lagi. Keuntungan dari CSMA adalah kesederhanaan. Hardware

dan Software yang di implementasikan lebih sederhana, cepat dan tidak mahal dari pada

hardware dan software yang diimplementasikan yang lebih kompleks.

Menghindari Tabrakan Data

Untuk menghindari terjadinya tabrakan data, setiap stasiun akan mentransmisikan frame

RTS (Request To Send). Access Poin mengirim balik frame CTS (Clear To Send) untuk

memulai transmisi data. Frame ini termasuk waktu saat stasiun mulai di transmisikan.

Frame ini akan diterima oleh semua station dalam sel, memberitahukan bahwa ada unit

yang akan ditransmisikan selama X milidetik, jadi yang lain tidak bisa melakukan

transmisi walaupun media transmisinya terlihat kosong.



Tidak ada komentar: